A. Pengertian Isra Mi'raj
Melansir NU Online, kata Isra' menurut bahasa berarti perjalanan di malam hari (al-Munawwir: 1984: 671). Sementara kata Mi'raj berarti tangga untuk naik ke atas (al-Munawwir: 1984: 981).
Sehingga pengertian Isra yang dimaksudkan adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa. Sementara pengertian Mi'raj adalah perjalanan beliau dari Masjid al-Aqsa ke Sidrah al-Muntaha.
Sidrah al-Muntaha adalah tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh panca indera manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran.
B. Hikmah Isra Mi'raj
Segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah SWT pasti menyimpan hikmah di baliknya. Termasuk peristiwa agung Isra Mi'raj.
Berikut adalah delapan hikmah di balik peristiwa Isra Mi'raj dikutip dari NU Online:
1. Tingginya Derajat Kehambaan
Hikmah pertama adalah tingginya derajat kehambaan. Dalam surat Al-Isra' ayat satu yang mengisahkan peristiwa Isra' Mi'raj, kata yang digunakan untuk menyebut Nabi Muhammad SAW adalah 'abdun' yang berarti hamba. Ini menunjukkan hamba yang benar-benar bertakwa kepada Allah mendapat derajat begitu luhur di sisi-Nya.
Penyebutan kata 'abdun' yang ditunjukkan untuk Nabi Muhammad tidak hanya terdapat dalam surat Al-Isra' saja, melainkan juga terdapat dalam surat lain seperti Al-Baqarah ayat 23 dan Al-Jin ayat 19.
2. Pembekalan Dakwah yang Tangguh
Hikmah peristiwa Isra Mi'raj yang kedua adalah pembekalan dakwah yang tangguh. Sebelum peristiwa Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW menjalani hari-hari penuh duka.
Orang-orang yang Nabi cintai dan mendukung misi dakwahnya sepenuh hati yakni pamannya abu Thalib dan sang istri tercinta Siti Khodijah meninggal dunia. Sepeninggalan mereka penindasan kaum Quraisy semakin hebat.
Bahkan Nabi pun harus menghadapi penolakan di Thaif. Ujian bertubi-tubi yang Allah berikan ini agar Nabi benar-benar tangguh dalam berdakwah.
3. Menyampaikan Kebenaran Meskipun Pahit
Begitu pagi setelah malam Isra' Mi'raj, Nabi mengabarkan apa yang baru dialaminya ke penduduk Makkah. Praktis, banyak orang yang tidak percaya dengan kabar 'tidak masuk akal' tersebut.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa kebenaran harus tetap disampaikan, meskipun banyak mendapat penolakan.
4. Syariat Nabi Muhammad Menghapus Syariat Nabi-nabi Terdahulu
Hikmah dari peristiwa Isra Mi'raj selanjutnya adalah syariat Nabi Muhammad menghapus syariat nabi-nabi terdahulu. Saat peristiwa Isra' Mi'raj, Rasulullah saw menjadi imam shalat bagi nabi-nabi terdahulu.
Ini bukti bahwa mereka tunduk dan mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW. Sekaligus menjadi isyarat bahwa syariatnya telah menghapus syariat nabi-nabi sebelumnya.
5. Keistimewaan Masjidil Aqsha
Keistimewaan Masjidil Aqsha bagi umat muslim tergambar dalam peristiwa agung ini. Dalam perjalanan Isra', masjid yang berada di Palestina itu menjadi tempat tujuan Nabi, sebelum akhirnya bertolak ke Sidratul Muntaha.
Hal tersebut merupakan indikasi betapa mulianya masjid tersebut. Bahkan masjid ini pernah menjadi kiblat shalat sebelum akhirnya berganti Ka'bah. Pahala shalat Baitul Maqdis (Masjid al-Aqsha) juga 500 kali lipat dibanding masjid biasa.
6. Islam Merupakan Agama yang Suci
Ketika Nabi Muhammad SAW diberi pilihan antara air susu dan khamr saat Mi'raj, Nabi lebih memilih susu. Kemudian Malaikat Jibril as berkata, "Engkau telah diberi hadiah kesucian."
Hal tersebut sebagai isyarat bahwa Islam adalah agama suci (fitrah).
7. Pentingnya Shalat
Malam Isra' Mi'raj merupakan waktu disyariatkannya shalat lima waktu secara langsung, tanpa melalui perantara Malaikat Jibril sebagaimana syariat-syariat lainnya. Ini menunjukkan betapa shalat memiliki kedudukan sangat penting bagi umat Islam.
8. Memantapkan Nabi Muhammad SAW
Sebelum Mi'raj, Rasulullah hanya mendengar info terkait surga, neraka, dan hal-hal gaib lainnya melalui wahyu. Ini namanya 'ilmul yaqin, Nabi mengimaninya tapi belum melihat langsung.
Ketika Mi'raj, Rasulullah SAW melihatnya secara langsung. Hal ini disebut 'ainul yaqin, yakni ketika seseorang sudah sampai pada 'ainul yaqin, maka kemantapan atas apa yang diyakininya semakin kuat.